Laman

Kamis, 20 April 2023

Ayo Naik Transportasi Publik (1)

 Umum Publik


Seruan kampanye naik angkutan umum terus digencarkan oleh Pemerintah Indonesia, tak terkecuali pada momen Mudik Lebaran 2023 ini. Momen mudik lebaran memang telah menjadi sebuah ritual tersendiri bagi seluruh penduduk Indonesia. Tahun ini, pemerintah memperkirakan lebih dari 120 juta penduduk akan menjalani ritual yang satu ini: pergerakan penduduk dalam skala besar dan serentak dari kota metropolitan/ kota besar ke kampung halaman.  Berbagai moda angkutan umum ditawarkan, mulai dari mudik naik kapal, naik kereta, maupun naik bus. Sayangnya, saya menilai kegiatan mudik masih didominasi oleh pergerakan penduduk menggunakan kendaraan pribadi - termasuk menggunakan motor.

Dalam rangka menganalisis pilihan moda angkutan untuk pergerakan warga ke kampung halaman, saya akan menggunakan pendekatan faktor penarik (dari kampung halaman) dan faktor pendorong (dari kota). Pertama, analisis untuk moda angkutan umum. Faktor penarik dari kampung halaman, sayangnya hampir tidak ada. Beberapa kota "sedang" mungkin memang telah memiliki angkutan umum lanjutan yang andal, misalnya Trans Semarang di Kota Semarang. Di samping layanan operasi malam hari yang ditawarkan dari Terminal Mangkang - Simpang Lima, pada Mudik Lebaran 2023 ini juga ditawarkan layanan gratis bagi calon penumpang yang dapat menunjukkan bukti tiket bahwa dirinya memang sedang transit dalam rangkaian perjalanan mudik. Sementara itu, beberapa daerah lainnya masih belum memiliki angkutan umum lanjutan yang andal, sebut saja Kota Salatiga & sekitarnya. Penumpang yang turun di Terminal Tingkir tidak memiliki banyak pilihan angkutan lanjutan, selain dijemput atau naik ojek. Angkutan Kota Salatiga hanya beroperasi dari pagi sampai sore, dikelola oleh masing-masing sopir angkota, sehingga belum dapat memenuhi standar pelayanan yang dibayangkan oleh warga yang pernah tinggal di kota yang lebih besar. Kesimpulannya, warga yang mudik menggunakan angkutan umum akan mengalami kesulitan transportasi ketika berada di kampung halamannya. Di sisi yang lain, faktor pendorong dari kota untuk mudik menggunakan angkutan umum.. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar