Anime-nya Indonesia
Teringat masa SD-ku. "One Piece? Apa bagus sih??" Itu adalah kata-kata yang telah kuucapkan ke seorang teman lesku pada waktu itu.
Waktu berputar, hingga aku beranjak dewasa, menempuh jenjang pendidikan SMA-ku di SMA Taruna Nusantara Magelang. Di situlah aku menemukan istilah "komik TN", buku bacaan yang beredar dari kamar ke kamar dalam satu graha, maupun lintas graha.
Ya, Fight IPPO, Naruto, dan One Piece adalah yang aku maksud. Komik-komik itu baru kukenal semenjak aku masuk TN. Komik Fight IPPO barangkali doyan dibaca oleh anak-anak TN gara-gara menyangkut soal sayap dan melatih otot. Sedangkan One Piece yang menceritakan kisah petualangan kelompok Bajak Laut Topi Jerami mencari harta karun terbesar di dunia, One Piece, mestinya tidak berhubungan dengan TN, selain warna biru lautan yang dominan dengan seragam pesiar, seragam kebesaran SMA TN.
Bicara tentang komik dan Anime, jangan lupa untuk menyebutkan kata Pokemon, Digimon, dan Doraemon. Bahkan kisah Kapten Tsubasa sampai melegenda di kalangan anak-anak di seluruh dunia.
Ada pesona tersendiri, yang membuat kita tak bisa berkutik, "kecanduan" untuk terus mengikuti serial Anime ini sampai akhir. Dan sedikit demi sedikit, tanpa sadar kita sedang belajar budaya Jepang. Sebut saja permainan catur Jepang Go dalam Anime Hikaru No Go, dunia ninja Shinobi dalam Anime Naruto, di mana istilah Hokage, Kyubi, dan Shuriken kita kenal dengan baik artinya.
Salut dengan negara Jepang atas ini.
Aku pun hanyut dalam rasa penasaran akan kelanjutan serial Naruto dan One Piece. =p
*Film serial ini dapat diunduh secara cuma-cuma di http://cinema3satu.blogspot.com/ (koq malah jadi promosi)
Kembali ke judul, apakah bangsa Indonesia perlu meniru bangsa Jepang, dengan membuat Anime seperti ini?
Sebuah Video di Youtube tentang Suro dan Boyo berikut ini patut untuk disimak
Aku suka dengan dialek Jawa Timurnya yang kental, mengingatkanku akan kenangan kelas XII-IA8 dan Graha 7 SMA Taruna Nusantara...
Akan tetapi, dari segi internasionalisme, aku lebih suka video berikut ini
http://www.youtube.com/watch?v=4IOqLV3rGWk&playnext=1&list=PL72D9DF2532CF10B5
Seperti halnya Anime Jepang, yang diucapkan dalam bahasa Jepang, ternyata subtitelnya telah dibuat ke dalam berbagai bahasa, antara lain bahasa Inggris, Spanyol, Jerman, dan Portugis, sehingga dapat dimengerti dengan baik oleh seluruh dunia, bahkan sampai di-dubbing dengan bahasa negara yang bersangkutan.
Aku merasa unsur kebudayaan Indonesia akan bisa tersampaikan dengan baik oleh Anime-anime semacam ini.
Indonesia tidak hanya meniru, tetapi telah mengembangkannya, sehingga unsur kebudayaan dan pariwisata Indonesia ikut ditonjolkan melalui Anime ini.
Hidup Suro Boyo..! Salut buat Indonesia..!!!
*Mana Asem Arang dan Salah Tiga?=p
Teringat masa SD-ku. "One Piece? Apa bagus sih??" Itu adalah kata-kata yang telah kuucapkan ke seorang teman lesku pada waktu itu.
Waktu berputar, hingga aku beranjak dewasa, menempuh jenjang pendidikan SMA-ku di SMA Taruna Nusantara Magelang. Di situlah aku menemukan istilah "komik TN", buku bacaan yang beredar dari kamar ke kamar dalam satu graha, maupun lintas graha.
Ya, Fight IPPO, Naruto, dan One Piece adalah yang aku maksud. Komik-komik itu baru kukenal semenjak aku masuk TN. Komik Fight IPPO barangkali doyan dibaca oleh anak-anak TN gara-gara menyangkut soal sayap dan melatih otot. Sedangkan One Piece yang menceritakan kisah petualangan kelompok Bajak Laut Topi Jerami mencari harta karun terbesar di dunia, One Piece, mestinya tidak berhubungan dengan TN, selain warna biru lautan yang dominan dengan seragam pesiar, seragam kebesaran SMA TN.
Bicara tentang komik dan Anime, jangan lupa untuk menyebutkan kata Pokemon, Digimon, dan Doraemon. Bahkan kisah Kapten Tsubasa sampai melegenda di kalangan anak-anak di seluruh dunia.
Ada pesona tersendiri, yang membuat kita tak bisa berkutik, "kecanduan" untuk terus mengikuti serial Anime ini sampai akhir. Dan sedikit demi sedikit, tanpa sadar kita sedang belajar budaya Jepang. Sebut saja permainan catur Jepang Go dalam Anime Hikaru No Go, dunia ninja Shinobi dalam Anime Naruto, di mana istilah Hokage, Kyubi, dan Shuriken kita kenal dengan baik artinya.
Salut dengan negara Jepang atas ini.
Aku pun hanyut dalam rasa penasaran akan kelanjutan serial Naruto dan One Piece. =p
*Film serial ini dapat diunduh secara cuma-cuma di http://cinema3satu.blogspot.com/ (koq malah jadi promosi)
Kembali ke judul, apakah bangsa Indonesia perlu meniru bangsa Jepang, dengan membuat Anime seperti ini?
Sebuah Video di Youtube tentang Suro dan Boyo berikut ini patut untuk disimak
Aku suka dengan dialek Jawa Timurnya yang kental, mengingatkanku akan kenangan kelas XII-IA8 dan Graha 7 SMA Taruna Nusantara...
Akan tetapi, dari segi internasionalisme, aku lebih suka video berikut ini
http://www.youtube.com/watch?v=4IOqLV3rGWk&playnext=1&list=PL72D9DF2532CF10B5
Seperti halnya Anime Jepang, yang diucapkan dalam bahasa Jepang, ternyata subtitelnya telah dibuat ke dalam berbagai bahasa, antara lain bahasa Inggris, Spanyol, Jerman, dan Portugis, sehingga dapat dimengerti dengan baik oleh seluruh dunia, bahkan sampai di-dubbing dengan bahasa negara yang bersangkutan.
Aku merasa unsur kebudayaan Indonesia akan bisa tersampaikan dengan baik oleh Anime-anime semacam ini.
Indonesia tidak hanya meniru, tetapi telah mengembangkannya, sehingga unsur kebudayaan dan pariwisata Indonesia ikut ditonjolkan melalui Anime ini.
Hidup Suro Boyo..! Salut buat Indonesia..!!!
*Mana Asem Arang dan Salah Tiga?=p
Alfons C H: Ini kris, d manga ad juga garudayana karya anak bangsa kris... Cuma karya buatannya tidak hanya itu aj kris..
BalasHapusIni alamatnya:
Website: http://www.windriderstudio.com, http://www.vanguard-zero.deviantart.com, http://www.youtube.com/windriderpro